Sabtu, 04 Februari 2012

Harimau Sumatera Itu Mati dengan 14 Peluru di Kepala

Ilustrasi harimau mati (Dok: Sindo TV)
Ilustrasi harimau mati (Dok: Sindo TV)

http://news.okezone.comBOGOR - Setelah menjalani perawatan selama dua hari, harimau Sumatera korban perburuan liar di hutan lindung di wilayah Bengkulu, akhirnya mati di Bogor (sebelumnya disebutkan di Jakarta).

Tim medis dari Rumah Sakit Satwa Lembaga Konservasi Eksitu Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Jawa Barat, berhasil mengambil 14 peluru senapan.

Retno, seorang dokter hewan RS Satwa TSI, Minggu (15/1/2012), mengatakan tim medis berhasil mengeluarkan 14 peluru yang bersarang di kepala hewan langka dilindungi itu. Meski demikian karena luka yang dideritanya sudah sangat parah, nyawa harimau itu tidak bisa diselamatkan. Pada Sabtu pagi kemarin harimau mati.

Selain itu, lanjut Retno, juga ditemukan luka bacokan di bagian punggung, kepala, dan kaki. Kaki harimau itu juga patah akibat jeratan kawat.

Seperti diketahui harimau langka itu ditemukan dalam kondisi terjerat kawat di pepohonan di kawasan hutan lindung di Bengkulu pada Senin 9 Januari lalu. Harimau itu kemudian dibawa ke Bogor untuk dioperasi.

Harimau Korban Jerat Mengalami Stress


http://sains.kompas.comBENGKULU, KOMPAS.com - Kondisi harimau Sumatera (Pantera Tigris Sumatrae) yang terkena jerat di Desa Mangkurajo, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu kini stres dan terdapat sembilan titik luka parah di tubuhnya.
"Harimau ini harus kita rawat dengan intensif dan diperkirakan dibutuhkan ratusan jahitan untuk menutup luka di tubuhnya agar jiwanya selamat," kata dokter hewan Jananta dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, Selasa (10/1/2012).
Jananta mengatakan, perawatan harimau itu harus cepat dilakukan mengingat kondsinya lemah sambil menunggu dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Erni Suyanti yang masih mengikuti pelatihan di Bogor, Jabar.
Bila terlambat dirawat dikhawatirkan lukanya membusuk dan kondisi binatang ini akan makin stres.
Sementara itu, Kabag Tata Usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, berdasarkan hasil petugas dari lapangan, lokasi jerat harimau itu berada dalam kawasan hutan lindung Gedang Hulu Lais, register 75 perbatasan dengan hutan lindung Bukit Daun atau sekitar dua jam perjalanan dari mess perkebunan kopi PT Indo Arabica.
Di sekitar jerat itu terdapat perambah baru karena kondisi kayunya masih hijau, namun sudah ditebangi dan dibuka untuk perkebunan masyarakat. Akibat pembukaan hutan ini, harimau pun menjadi gelisah.
Supartono menduga kuat jerat itu adalah untuk menangkap harimau karena dilihat dari metode digunakan masyarakat yaitu seling kawat berukuran besar.
"Kalau jeratan ditujukan menangkap babi hutan, jerat cukup menggunakan seling kecil saja," tambahnya.
Selain kena jerat, harimau berbobot 75 kilogram dan berusia sekitar 5-6 tahun itu tampak ditombak beberapa kali.
Petugas menemukan enam mata tombak babi di sekitar tempat kejadian perkara, namun upaya membunuh harimau itu gagal.
Supartono juga memperkirakan, harimau malang itu kena jerat sejak empat hari lalu, melihat dari kondisi darahnya yang mengering dan lukanya yang mulai dikerumuni lalat agak membusuk. 

Butuh Waktu 1,5 Jam Jinakkan Singa Lepas di Solo

Oni, singa di TSTJ dibius setelah menerkam onta (Foto: okezone/Genta Wahyu)
Oni, singa di TSTJ dibius setelah menerkam onta (Foto: okezone/Genta Wahyu)
SOLO - Dokter hewan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo, Jawa Tengah, Nuraini, mengatakan dibutuhkan waktu 1,5 jam untuk menjinakkan Oni, singa berusia lima tahun yang kabur dari kandangnya.

Menurut Nuraini, pihaknya harus mengosongkan atau mensterilkan taman satwa dari pengunjung sebelum membius singa sumbangan dari Kebon Binatang Surabaya itu.

Beruntung, singa tidak sampai melukai pengunjung. Hanya dua ekor onta yang diserang. Seekor di antaranya mati.

“Singa ini belum sempat memakan onta. Luka pada onta bisa dilihat mulai dari paha, perut, dan kepala. Tapi yang parah dan menyebabkan onta ini mati pada perutnya,” jelas Nuraini.

Seperti diketahui, Oni kabur dari kandangnya yang tidak terkunci sekira pukul 11.00 WIB siang tadi. Hewan karnivora itu langsung ke kandang onta yang berjarak sekira 50 meter.http://news.okezone.com

Induk dan Anak Gajah Terluka Jadi Tontonan Warga

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKALIS--Seekor induk gajah Sumatera yang terluka terlihat berkeliaran bersama anaknya di sekitar perumahan Cendana Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Hewan itu bersembunyi di belukar, kakinya terluka," kata seorang warga, Agung Marsudi, Sabtu. Gajah tersebut terluka diduga akibat terkena jerat di kakinya yang membuat gajah kesulitan bergerak untuk mencari makan. Agung mengatakan, gajah itu berkeliaran dekat permukiman sejak Jumat lalu (3/2).

"Gajahnya tak berani keluar dari semak, mungkin karena banyak warga yang menontonnya," ujarnya.

Keberadaan gajah yang terluka itu sebenarnya sudah terdeteksi sejak November tahun lalu. Agung mengaku sangat menyayangkan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang lamban melakukan tindakan.

"Petugas BBKSDA sudah kami kabari dan semoga kali ini responnya lebih cepat, karena mereka yang harusnya lebih paham untuk menyelamatkan gajah itu," katanya.

Seekor induk gajah liar terluka parah di kaki kiri bagian depan akibat jerat yang dipasang warga di kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu tertinggal dari rombongannya dan saat ini bersama anaknya yang berusia dua tahun. Luka di kaki hewan itu sudah membengkak dan infeksi.

Daerah Kecamatan Mandau, Bengkalis, sebagian besar masuk dalam Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja yang selama ini merupakan daerah konflik gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) dan manusia. Diperkirakan ada sekitar 40 ekor gajah liar yang berada di kawasan konservasi tersebut.

Gajah dan manusia seringkali berkonflik karena hutan di daerah tersebut makin menyusut, berganti rupa menjadi kebun kelapa sawit dan permukiman. Pada tahun 2011 tercatat ada dua ekor gajah Sumatera liar yang mati akibat racun di daerah tersebuthttp://www.republika.co.id

Komunitas Vegetarian di Padang

DEMI  KESEHATAN: Niadi Kurniawan dan Hanura Rusli.
Gaya hidup vegetarian lagi tren di Padang. Pola makan berpantang makan daging atau mengonsumsi apa pun yang berasal dari hewan itu, menjadi pilihan cara hidup sehat, murah dan mencintai lingkungan sebagian orang.

Dengan alasan menjaga kesehatan dan faktor spiritual, Niadi Kurniawan, 33, memilih menjadi vegetarian sejak 15 tahun lalu. Dia hanya mengonsumsi makanan dari tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan. Bahkan secara telaten, dia mengolah sendiri makanannya dari bahan-bahan tersebut.

“Sejak awal memang sudah niat mau jadi vegetarian,” kata Niadi, yang juga Ketua Indonesian Vegetarian Society (IVS) Padang itu kepada Padang Ekspres kemarin (3/2).

Niadi sudah lama berniat untuk vegetarian karena merasa enek dengan daging. Niat itu pun kesampaian pada 1997, awal dia memulai kehidupan barunya tanpa daging.

Awalnya, Niadi mengaku cepat lapar dengan hanya mengkonsumsi nasi dan sayuran. Untuk mengecoh perutnya, Niadi mengonsumsi buah-buahan. Lama-lama, pola makan itu menjadi rutinitas yang tidak bisa dipisahkan dari hidupnya.

Kaum vegetarian didorong keinginan kuat untuk hidup sehat dengan menghindari konsumsi hewani. Konsumsi hewani cenderung menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung, kanker, hipertensi, dan obesitas.

Istilah vegetarian tercetus pada tahun 1847. Berasal dari bahasa Latin, vegetus, yang artinya keseluruhan, sehat, segar, hidup. Kata vegetarian pertama kali digunakan secara formal pada 30 September tahun itu oleh Joseph Brotherton  di Northwood Villa, Kent, Inggris.

Nama itu kemudian terus populer di seluruh dunia dengan bermunculannya organisasi nirlaba vegetarian dengan anggota yang bertambah terus menerus. Di Indonesia IVS muncul secara resmi pada 8 Agustus 1998, dan bergabung dengan International Vegetarian Union (IVU) setahun kemudian.

“Di Padang anggotanya sekitar 500 orang,” kata Niadi. Dia menyebut ada tiga jenis vegetarian. Pertama, Lacto-Ovo vegetarian, yakni mereka memakan sayuran, biji-bijian, dan buahan, termasuk susu dan telur. Kemudian Lacto vegetarian, yakni mereka yang mengonsumsi sayuran, biji, buahan dan susu saja. Terakhir, vegan yaitu mereka yang hanya mengkonsumsi sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan.

Niadi menyebut untuk makanan vegetarian sudah tersedia di mini market dalam berbagai bentuk. Mulai dari nugget, hingga bentuk-bentuk lain yang semuanya berasal dari sayur. Untuk konsumsi pribadi, dia lebih suka mengolah sendiri makanannya.

“Karena kita lebih tahu nilai gizi, serta kebutuhan protein, karbohidrat, dan yang lain,” tambah Hanura Rusli, 50, anggota komunitas lainnya.
Upaya mencegah berbagai penyakit itu pula yang membuat Hanura memilih menjadi vegetarian. Meski tidak vegetarian murni, dia yakin dengan pola hidup demikian mampu menghindarinya dari berbagai penyakit.

“Vegetarian itu, tanggung jawab seseorang untuk menjaga diri. Termasuk tanggung jawab keseimbangan, terhadap hewan dan juga tumbuhan,” jelasnya.

Vegetarian atau makanan nabati juga sesuai dengan imbauan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) agar manusia mengurangi konsumsi hewani dan lebih memperbanyak mengonsumsi nabati karena lebih ramah lingkungan.

Apalagi, peternakan hewan menyumbang kontribusi terbesar terhadap global warming. Food Agriculture Organization (FAO) mencacat peternakan berkontribusi terhadap gas rumah kaca sebesar 18 persen. Sedangkan dari sektor lain seperti transportasi udara, laut dan darat hanya berkontribusi sekitar 13 persen.

Dengan mengkampanyekan vegetarian, berarti IVS telah mengurangi global warming. “Saya merasakan betul perubahannya sejak vegetarian, tubuh makin bugar. Rasanya juga tambah muda,” ucapnyahttp://padangekspres.co.id

Minggu, 29 Januari 2012

XI Ipa 3 adalah kelas yang sangat menyenangkan ,disana saya dapat menemukan teman teman yang sangat kocak dan menghibur.
Kekompakan dan kerjasama juga terjalin di xi ipa 3,saya juga mendapatkan salah satu sahabat yang sangat baik.Dia selalu mengerti tentang perasaan saya .
Di ipa 3 saya duduk bersama dewi sari,anaknya kocak dan peribut,jadi saya gak terlalu bosan duduk dengannya meskipun sangat menjengkelkan tingkah lakunya.

Sabtu, 28 Januari 2012

Populasi Badak Jawa Tercatat 35 Ekor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah Badak Jawa (Rhinocheros Sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten, diperkirakan 35 ekor. Jumlah tersebut berdasarkan monitoring terakhir dengan menggunakan teknologi 'video trap'.
Kementerian Kehutanan menargetkan jumlah populasi Badak Jawa mencapai 70-80 ekor pada 2015. Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menyatakan komitmen dan upaya bersama dibutuhkan dalam mengkonservasi dan meningkatkan populasi Badak Jawa.
"Sudah menjadi tanggung jawab kita semua agar secara bersama-sama mendukung konservasi Badak Jawa," katanya saat memberi sambutan pada pemaparan hasil monitoring populasi Badak Jawa di TNUK.
Dalam kesempatan tersebut, Menhut juga menerima kerangka Badak Jawa dari tim monitoring. Didampingi Sekjen Kemenhut Hadi Daryanto dan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Darori, Menhut juga memberi penghargaan kepada beberapa pakar konservasi badak.
Menteri menegaskan Badak Jawa sebagai hewan yang harus dilindungi. Apalagi, populasinya di habitat aslinya sangat sedikit. Dia menyatakan kawasan hutan yang menjadi habitat asli satwa dilindungi di Indonesia itu mengalami tekanan akibat dinamika pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
"Kenaikan harga komoditas memicu terjadinya perambahan di kawasan hutan,'' kata dia.

Macan tutul jawa

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.

CARA BUDIDAYA IKAN NILA

Ikan Nila adalah ikan dengan pertumbuhan paling cepat dibandingkan ikan lain. Ikan nilan dapat tumbuh sampai 1 kg per ekornya dengan rasa dagingnya yang luar biasa enak. Ikan nila merupakan ikan favorit bagi para peternak ikan karena nilai jualnya yang tinggi sekaligus pertumbuhannya yang pesat menyebabkan waktu panen yang lebih pendek. Ikan nila juga mudah sekali pembudidayaannya, bahkan ikan ini dapat dibudidayakan dengan berbagai macam cara menggunakan kolam, jarring apung , atau karamba, di sawah, bahkan di kolam yang berair payau ikan ini mampu tumbuh dan berkembang.
cara budidaya ikan nila
cara budidaya ikan nila
Sejarah Ikan Nila
Ikan ini pertama kali dibawa dari Taiwan ke Bogor yakni di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. setelah diteliti ikan nila desebarkan ke berbagai daerah perikanan dan diberi nama sesuai dengan nama latinnya yakni Nilotica. Dimana nama ini menunjukkan daerah asal ikan ini yakni sungai Nil di Benua Afrika. Awalnya ikan ini mendiami hulu sungai Nil di Uganda dan mereka selama bertahun – tahun habitatnya semakin berkembang dan bermigrasi ke arah selatan ke hilir sungai melewati danau Raft dan Tanganyika sampai ke Mesir.Ikan ini dengan bantuan dari manusia sekarang sudah tersebar sampai ke lima benua. Meskipun habitatnya yang disukai adalah daerah tropis dan hangat.
Habitat ikan Nila
Ikan nila memiliki kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya. Sehingga ia bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu 14 – 38 derajat celcius. Dengan suhu terbaik adalah 25 –  30 derajat. Hal yang paling berpengaruh dengan pertumbuhannya adalah salinitas atau kadar garam jumlah 0 – 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Perkembangbiakan
Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan mencapai pertumbuhan maksimal untuk melahirkan sampai berumur 1,5 – 2 tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800g dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah. Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan Nila jantan menjadi agresif saat musim ini
Kebiasaan makan ikan Nila
Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai makanan lain yaitu daun talas.
Hal yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila adalah : pertumbuhan dari ikan ini sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai tanaman air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara tidak langsung mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih cepar tumbuhnya jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam dangkal pertumbuhan tanaman dan ganggang lebih cepat dibandingkan di kolam yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam yang pada saat pembuatannya menggunakan pupuk organic atau pupuk kandang juga akan membuat pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat pertumbuhannya.
Ikan nila jantan juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang betina. Ikan jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan  yang betina. Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan. Atau monosex
Prospek pasar
Jika anda tertarik untuk memelihara ikan nila sebagai species pilihan maka memang betul sekali pilihan anda. Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi dengan harga yang cukup terjangkau pasar.
Jenis ikan nila yang menjadi target pasar dalam negri adalah jenis ikan nila lokal dimana anda bisa mensuply ikan anda ke berbai kolam pemancingan dan juga aneka rumah makan, sementara untuk pangsa ekspor anda sebaiknya memilih ikan nila merah dan ikan nila gift, yang tentu saja harganya pasti akan lebih mahal dibandingkan ikan nila biasa. Kualitas daging dan ukuran tubuh menjadi tuntutan bagi para peternak untuk mengekspor produknya. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah berat tubuh minimal 500g per ekornya dengan kualitas no 1. dan tujuan ekspornya adalah Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa.

Cara Budidaya Ikan Lele Organik


Salah satu tempat makan favorit saya adalah warung makan lesehan. Kalau di Makassar lebih dikenal dengan sebutan sari laut.  Makanan yang disajikan lezat dan yang saya suka adalah tidak perlu mengeluarkan duit banyak. Menu di warung lesehan rata-rata hampir semua sama. Ayam goreng, ayam bakar,bebek, cumi, ikan baronang, pecel lele dan banyak lagi. Namanya saja “ Sari Laut” tentu yang paling banyak dihidangkan adalah ikan, lha kok ada ayam ya???
Orang-orang Indonesia paling gemar memakan ikan, dihidangkan dengan dibakar,digoreng atau dimasak semuanya lezat dan bergizi tinggi. Nah salah satu ikan yang paling laku di warung lesehan adalah ikan lele.
Bentuknya cukup unik, panjang, sedikit berlendir, licin dan berkumis. Ikan ini cukup mengandung vitamin dan mineral serta sangat mudah mengembangbiakkannya.

Budidaya ikan lele organik menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangbiakkan lele. Peluang bisnis yang besar dari budidaya lele menyebabkan banyaknya orang melakoni usaha ini.  Perawatan lele cukup mudah dan tidak terlalu makan biaya. Untuk tempat pembiakan cukup dengan membuatkan kolam air tawar dan ram untuk mencegah lele keluar dari kolam.


Untuk permulaan, buatlah kolam dengan ukuran 2×3 meter dengan  dengan ketinggian 120 cm. Untuk lebih menghemat, bata hanya digunakan untuk membuat dinding kolamnya saja. Untuk alas kolam dapat dengan menggunakan terpal ukuran 50 meter. Kedalaman air sebaiknya 80 cm, ini agar lele tidak pendek.
Untuk air, dapat menggunakan air sumur,pam,sungai dan lainnya. Yang penting air tersebut bersih dan tidak tercemar. Diatas kolam pasanglah ram atau jaring agar ikan tidak loncat. Untuk pakan anda dapat menaburkan pupuk urea,tsp atau pupuk kandang. Biarkan sekitar 7 hari agar pakan alami berupa plangton terbentuk.

Untuk pembenihan bisa dengan memasukkan 300 sampai 400 ekor yang seukuran ibu jari. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam ada baiknya benih-benih tadi di bersihkan dari hama dengan memasukkan formalin kedalam wadah sebanyak 35 gram. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Setelah itu kita dapat mengaklamasi air yang ada dalam wadah penampungan sementara. Masukkan air kolam perlahan-lahan kedalam  wadah penampungan benih. Biarkan airnya bercampur. Hal ini dimaksudkan agar benih-benih tadi bisa menyesuaikan perlahan dengan air kolam.

Setelah 15 menit bibit dapat dipindahkan ke kolam. Sebaiknya pada saat pagi atau sore. Jangan langsung diberi makan, biarkan benih-benih tadi memakan pakan alaminya. Setelah satu minggu baru diberi makanan tambahan. Untuk pakannya, lele bisa diberikan pelet dan cacahan usus ayam. Selain itu sisa makanan semalam pun bisa diberikan ke lele karena lele makan segalanya.

BUDIDAYA KUCING PERSIA BUKAN SEKEDAR HOBI




Kucing Persia yang mempunyai ciri khas berbulu panjang dan berhidung pesek, bukan hanya bisa hidup dan berkembang biak di wilayah asalnya Persia. Di Lamongan, Jawa Timur, seorang pensiunan guru mampu membudidayakan kucing Persia hingga meraup omset puluhan Juta Rupiah.

Berawal dari hobi memelihara kucing kampung, Madhelan, seorang pensiunan guru Warga Jalan Sunan Drajat Lamongan Jawa Timur, akhirnya mampu mengembangbiakkan kucing Persia berbagai jenis, dari yang berbulu tebal hingga yang berbulu tipis.

Tak heran, ternak kucing Persiapun kemudian menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Kucing-kucing Persia yang di budidaya ini tergolong langka serta memiliki nilai jual tinggi.

Dahulu, kucing sempat menjadi simbol keagungan dan kekayaan, sehingga kucing sangat dimanja dengan perawatan yang istimewa. Keistimewaan tersebut membuat Madhelan, memeliharanya sejak beberapa tahun lalu. Bermula hanya sekedar hoby, kini Madhelan sukses membiakkan kucing dengan bulu mata indah dan berhidung pesek ini.

Untuk membudidayakan kucing pesek ini membutuhkan temperatur yang sejuk. Pasalnya, kucing hias ini sangat peka dan rentan terhadap berbagai macam virus dan penyakit.

Budidaya kucing hias yang digeluti Madhelan ini dimulai sejak tiga belas tahun silam. Awalnya, Madhelan hanya hobi memiliharaa kucing kampung. Seiring perkembangan waktu, Madhelan kemudian membudidaya kucing Persia yang akhirnya menjadi lahan bisnis. “Ya awalnya hanya hobi, tapi sekarang justru jadi lahan bisnis”, ujarnya.

Dari hasil penjualan kucing Persia, Madhelan mampu meraup keuntungan antara lima hingga sepuluh juta rupiah setiap bulannya.

Secara umum, memelihara kucing Persia agak rumit. Namun yang pealing pentiong adalah dengan memberi makan teratur serta perawatan khusus. Selain itu harus rajin menjaga kesehataanya karena kucing Persia rentan terkena penyakit yang menyerang mata. Untuk menjaga kesehatan kucing-kucingnya, madelan kerap memanggil dokter hewan secara berkala ke rumahnya agar kucing selalu dalam keadaan sehat dan tidak terganggu masa perkembangannya.

Harga kucing Persia yang ditawarkan ini cukup bervariatif, mulai dari harga tiga juta rupiah hingga puluhan juta rupiah tergantung jenis kucing Persianya.

Tak heran, jika rumah Madhelan ini banyak di kunjungi pecinta kucing dari kota-kota besar. Pasalnya, kucing yang di jual tersebut merupakan jenis kucing langka yang memiliki nilai jual tinggi.

Hewan Termahal di Dunia

Harga : $800-$3,000

Kucing bengali dikembangkan melalui perkimpoian silang kucing rumah berambut hitam dengan macan tutul (leopard) asia. Tujuannya untuk mendapatkan ukuran dan perilaku kucing rumah, tetapi penampilan –dan warnanya– macan tutul asia. Selayaknya kucing hasil kimpoi-silang, makin jauh keturunannya, makin jinak perilakunya. Hasil ideal didapatkan setelah generasi ketiga dan kelima dari keturunan pertama.

Daftar nama ikan indonesia, nama inggris


Daftar nama-nama ikan hias
Salt water live tropical fish
Fish Code English Name Indonesian Name Size $US

SHARK, RAY & CHIMAERAS
A 4-8, 6-2 Brown Spotted Cat Shark Hiu Zebra
A 6-4 Marbled Cat Shark Mungsing Totol
A 7-4 White Tip Shark Hiu Sirip Putih
A 7-5 Black Tip Reef Shark Hiu Sirip Hitam
A 12-7 Blue Spotted Stingray Pari pari

EEL & MORAY
A 18A-1 Ribbon Eel (Ghost) (Yellow) Ular Pelangi Putih
A 19-1 Zebra Moray Belut Zebra
A 19-3 Fimbriated Moray Eel Armang Macan
A 24-2 Moral Eel Armang Kembang
A 26-6 Barred Snake Eel Ular Lely Hitam
A 27-4 Academy Eel Ular Taman Merah
A 29-1 Ribbon Eel (Blue) Ular Pelangi Biru
A 29-2 Ribbon Eel (Black) Ular Pelangi Hitam
A 29-5 Philipine Gargen Eel Red / Green Ular Taman Orange
A 29-7 Hass’s Garden Eel Ular Kacang Hijau / Hitam
A 41-4 Dusky Brotulid Miranda
A 0421 Assorted Moray Armang Campur

TOADFISH & ANGLERFISH
A 43-6 Sargassum Fish Kodok Kembang Biasa
A 43-7 Warty frogfish (White) Kodok Putih
A 43-7 Warty frogfish (White) Kodok Putih
A 43-8 Brackish-Warty frogfish (Red) Kodok Merah B
A 46-5 Longlure frogfish (Orange) Kodok Orange
A 47-1 Warty Frogfish (Yellow) Kodok Kuning
A 47-1 Warty Frogfish (Yellow) Kodok Kuning
A 48-7 Ornament Frog Kodok Totol
A 50-3 Warty Frogfish (Red) Kodok Merah
A 50-3 Warty Frogfish (Red) Kodok Merah
A 0522 Assorted Angler Fish (color) Kodok Campur (Warna)

Daftar Nama Binatang Paling Langka di Indonesia

  1. Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus). Binatang endemik pulau Jawa dan hanya terdapat di TN. Ujung Kulon ini merupakan binatang paling langka di dunia dengan jumlah populasi hanya 20-27 ekor.
  2. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Populasi badak sumatera hanya 220-275 ekor (2007), bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia) diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor (2010).
  3. Macan Tutul Jawa atau Macan Kumbang (Panthera pardus melas). Subspesies ini populasinya kurang dari 250 ekor.
  4. Rusa Bawean (Axis kuhlii) Binatang langka endemik pulau Bawean dengan populasi antara 250-300 ekor (2006).
  5. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Subspesies harimau ini populasinya tinggal 400-500 ekor.
  6. Beruk Mentawai (Macaca pagensis). Satwa endemik dan langka dari Kepulauan Mentawai, populasinya antara 2.100-3.700 ekor.
  7. Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Binatang langka ini populasinya sekitar 7.300 ekor (2004).
  8. Simpei Mentawai (Simias concolor). Endemik Kepulauan Mentawai. Populasi 6.000-15.500 ekor (2006).
  9. Kanguru Pohon Mantel Emas (). Endemik Papua, populasinya N/A.
  10. Kanguru Pohon Mbaiso atau Dingiso (Dendrolagus mbaiso). Endemik Papua Indonesia
  11. Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra). Kera langka dari Maluku dan Sulawesi dengan populasi sekitar 100.000 ekor.
  12.  
     

    5 Hewan Langka Paling Fantastis dan Unik (Binatang Aneh)

    1. Ulat hemeroplanes

    Ulat sederhana ini menduduki peringkat nomor satu dalam daftar ini. Hewan ini ibaratnya maha-karya hidup dari alam dan walaupun semua hewan menakjubkan, namun hewan ini yang paling mempesona. Sangat jarang dilihat dan hanya ditemukan di hutan hujan tropis di Mexico dan Amerika Tengah, makhluk kecil ini biasanya terlihat normal dan memiliki warna yang membosankan, tetapi jika diancam oleh predator, ia akan berubah menjadi luar biasa, ia menggantung dari sebuah cabang dengan kaki belakangnya, dan mengangkat bagian depan badannya, sampai terlihat persis seperti ular berbisa yang siap mengeluarkan bisanya. Bukan hanya mengancam, tetapi ia benar-benar akan menyerang musuhnya. Ulat Hemeroplanes ini belum banyak diketahui, dan yang menyedihkannya, hewan ini terancam eksistensinya karena penggundulan hutan.

    2. Toke siluman berekor daun (Uroplatus phantasticus)

    Hewan ini terlihat lebih mirip daun kering yang telah rontok, sehingga jarang terlihat oleh pemangsa. Ia ditemukan hanya di Madagaskar, dimana ia tinggal dalam hutan bersama reptil-reptil fantastis lainnya. Ia termasuk pemakan serangga dengan penampilan yang menakutkan tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Sayangnya, spesies yang luar biasa ini terancam punah karena banyak diburu oleh penduduk dan merusak habitat alami mereka.

    3. Naga Laut Berdaun (Phycodurus eques)

    Ikan ini, yang masih berhubungan dengan kuda laut, bertahan hidup dengan berpura-pura menjadi ranting-ranting rumput laut yang mengapung. Ia berenang sangat lambat dan dorsal serta insang pektoralnya yang transparan dan hampir tidak dapat dilihat. Kebanyakan pemangsa bahkan tidak tahu kalau hewan ini ada. Hewan ini memiliki kebiasaan reproduksi yang aneh, betina meletakkan telur ke dalam badan pejantan melalui sebuah tabung panjang, dan pejantan membawa telur itu sampai menetas. Ikan ini ditemukan di pantai selatan dan barat Australia.

    4. Kepiting berbulu (Kiwa hirsuta)

    Dikenal juga sebagai “kepiting Yeti”, krustasea ini ditutupi dengan benda yang tampak sekilas seperti bulu, tetapi sebetulnya merupakan penutup setae yang padat, seperti yang ditemukan pada kaki beberapa jenis udang. Bulu-bulu ini kelihatannya berfungsi sebagai filter, mendetoksifikasi air dimana mereka hidup. Kepiting ini buta dan tidak berwarna dan hidup dalam kegelapan.

    5. Hatchetfish (Sternoptychidae)

    Tampak dari depan, ikan ini seolah-olah berasal dari planet lain. Ikan perairan dalam ini ditemukan di semua samudera kecuali daerah paling dingin, dan seperti olm dan blobfish, menghabiskan seluruh hidupnya dalam kegelapan. Ia dapat melihat dengan sebuah organ penghasil cahaya pada sisi-sisinya yang memungkinkannya untuk menangkap mangsa.   
    perkenal kan nama saya siska S, ini merupakan postingan pertama pada blog saya dan ini juga merupakan pembelajaran tentang blog.saya bersekolah di SMA 7 pekanbaru .saya berada di kelas XI ipa 3.
    kegiatan saya pada akhir-akhir ini adalah belajar, dengan sahabat saya belajar sangat menyenangkan . sebenar nya hoby saya adalah menyanyi, tapi untuk saat ini saya mempunyai aktivitas yaitu  belajar :D. bye the way saya juga mempunyai seorang sahabat yang sangat baik dan juga cantik nama nya suci kalau ada masalah saya selalu curhat dengan dia .dia cukup bisa mengerti perasaan saya di saat saya sedang sedih heheheheh. makasih sahabatku..