Sabtu, 04 Februari 2012

Induk dan Anak Gajah Terluka Jadi Tontonan Warga

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKALIS--Seekor induk gajah Sumatera yang terluka terlihat berkeliaran bersama anaknya di sekitar perumahan Cendana Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Hewan itu bersembunyi di belukar, kakinya terluka," kata seorang warga, Agung Marsudi, Sabtu. Gajah tersebut terluka diduga akibat terkena jerat di kakinya yang membuat gajah kesulitan bergerak untuk mencari makan. Agung mengatakan, gajah itu berkeliaran dekat permukiman sejak Jumat lalu (3/2).

"Gajahnya tak berani keluar dari semak, mungkin karena banyak warga yang menontonnya," ujarnya.

Keberadaan gajah yang terluka itu sebenarnya sudah terdeteksi sejak November tahun lalu. Agung mengaku sangat menyayangkan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang lamban melakukan tindakan.

"Petugas BBKSDA sudah kami kabari dan semoga kali ini responnya lebih cepat, karena mereka yang harusnya lebih paham untuk menyelamatkan gajah itu," katanya.

Seekor induk gajah liar terluka parah di kaki kiri bagian depan akibat jerat yang dipasang warga di kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Gajah yang diperkirakan berusia 20 tahun itu tertinggal dari rombongannya dan saat ini bersama anaknya yang berusia dua tahun. Luka di kaki hewan itu sudah membengkak dan infeksi.

Daerah Kecamatan Mandau, Bengkalis, sebagian besar masuk dalam Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja yang selama ini merupakan daerah konflik gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) dan manusia. Diperkirakan ada sekitar 40 ekor gajah liar yang berada di kawasan konservasi tersebut.

Gajah dan manusia seringkali berkonflik karena hutan di daerah tersebut makin menyusut, berganti rupa menjadi kebun kelapa sawit dan permukiman. Pada tahun 2011 tercatat ada dua ekor gajah Sumatera liar yang mati akibat racun di daerah tersebuthttp://www.republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar